Sabtu, 17 Desember 2011

Belajar Apa di Rekayasa Hayati-Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB)?

Kalo kimia punya Teknik Kimia, fisika punya fisika teknik, kalo biologi punya Rekayasa Hayati.

Ketiganya ada kesamaan yaitu mengubah bahan-bahan baku kimia, fisika, dan biologi menjadi teknologi yang berguna bagi masyarakat.

Belajar Apa di Rekayasa Hayati?


Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki keaneka-ragaman Sumber Daya Hayati (SDH) yang tinggi dan kaya akan sumber biomaterial potensial yang renewable dan sustainable. Permasalahan utama bangsa Indonesia saat ini adalah bahwa SDH yang kita miliki belum dapat secara optimal menjamin kesejahteraan bangsa. Untuk meningkatan manfaat dan produktivitas SDH-tropika dibutuhkan pengelolaan secara profesional agar dapat menjawab tantangan ekonomi nasional dan global. Karena itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang secara profesional memiliki kompetensi dalam perekayasaan sistem produksi berbasis bioproduk.












Sebagai upaya revitalisasi industri Indonesia saat ini dikengembangkan industri berbasis SDH. Salah satu industri bioproduk penting di Indonesia adalah produksi Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai upaya pemanfaatan energi alternatif. Dalam pengembangan bioindustri produk nabati, baik BBN atau bioproduk lainnya, akan dibutuhkan Sarjana Bio-engineering (Bio-engineers) yang memiliki latar belakang bidang Ilmu Kehayatan dan Teknik serta mampu mengoptimalkan efisiensi produksi melalui perekayasaan berbasis biosistem. Bio-engineers yang dibutuhkan harus memahami bahwa agen tumbuhan merupakan ”mesin produksi” dan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem produksi.

Program Studi (Prodi) Sarjana Bio-engineering ITB tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik dan Kehayatan, tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana (Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar Ilmu Teknik dalam pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.

Pengertian Rekayasa Hayati (Bio-engineering)

Bio-engineering merupakan interdisiplin Ilmu Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bio-sistem untuk meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem.

Perekayasaan biosistem disini mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses biologis, pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru berbasis biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial. Bio-engineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi untuk pengembangan industri

Misi Program Studi
Mendidik dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari dasar-dasar ilmu Teknik dan Kehayatan serta aplikasinya untuk perekayasaan sistem produksi dalam industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.
Menghasilkan lulusan Sarjana yang memiliki skill dan knowledge dalam mendesain, memproduksi, mengoperasikan, menguji sistem dimana biomassa atau agen tumbuhan merupakan komponen utama. dalam sistem produksi.

Tujuan Program Studi:
Memberikan pemahaman dasar-dasar pengetahuan teknik dan ilmu kehayatan, serta pengaplikasian teknologi dalam perekayasaan sistem produksi berbasis produk tumbuhan,
Mendidik mahasiswa agar mampu mendesain sistem produksi dimana agen hayati tropika, terutama tumbuhan merupakan komponen utama dalam pengembangan industri bioproduk,
Mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan efisiensi sistem produksi dengan memahami bahwa tumbuhan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam industri bioproduk,
Mendidik mahasiswa agar mampu mendesain sistem produksi, menguji dan mengoperasikan hasil perekayasaan sistem produksi dalam industri produk nabati,
Mendidik mahasiswa dan melatih kemampuannya dalam system, quantitative, creative, dan critical thinking,
Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan IPTEK dan masyarakat.
Kompetensi Lulusan
Memahami dasar-dasar Ilmu Kehayatan, manfaat dan pentingnya kekayaan hayati tropika sebagai sumber bahan industri bioproduk,
Memahami dasar-dasar Ilmu Teknik dan mampu mengaplikasikannya dalam pengembangan dan perekayasaan sistem produksi bioproduk,
Mampu mengembangkan teknologi aplikatif untuk meningkatkan efisiensi agen tumbuhan dalam perekayasaan sistem produksi,
Mampu merancang sistem produksi dimana agen tumbuhan merupakan komponen utama dalam industri bioproduk,
Mampu mengoperasikan hasil perekayasaan dan melakukan pengujian sistem produksi ,
Memahami ketentuan bioetika dan keamanan hayati (biosafety) dalam perekayasaan industri bioproduk.

1 komentar: